Upaya Mencegah, Mendeteksi, dan Menyikapi Cyberbullying
Cyberbullying adalah Perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran di media sosial.
Ajari
anak soal cyberbullying
Sampaikan pada
anak-anak pentingnya etika di media sosial, serta mencegah agar tidak menjadi
pelaku cyberbullying. Pendidikan dasar pada anak di mulai dari keluarga, kalau
keluarga sejak dini mengajar anak dengan baik teruma etika sehari hari,
nantinya akan membawa karakter anak pada penggunaan media sosialnya.
Contohnya , kalau
anak sudah terbiasa dengan sopan santun, Dia akan susah menuliskan komentar
komentar kasar di media sosial. Sebaiknya kita mengajarkn anak tentang
pentingnya cyberblling. Agar nanti mentalnya tidak kaget saat menemukan
cyberbullying di dunia maya atau tidak melakukan cyberbulling.
Pertama ajarkan anak
memperlakukan orang sebagaimana dia ingin diperlakukan. Sampaikan kepada
anak-anak, aturan ini berlaku di kehidupan nyata, maupun di dunia maya. Dorong
anak untuk senantiasa bertanya pada diri sendiri, mengenai efek yang akan
mereka rasakan apabila mereka mencoba untuk melakukan bully kepada teman
mereka.
Baca Juga : 5 Foto Eksotik Pulau Padamarang
Kedua, saring
sebelum sharing. Sampaikan untuk berhati-hati dalam mengirimkan candaan kepada
penerima pesan. Karena, penerima pesan memiliki persepsi yang berbeda dalam
memandang candaan yang dikirimkan. Misalnya, anak mungkin belum memahami bahwa
komentar mengenai fisik seseorang, sebaiknya tidak dijadikan lelucon.
Ketiga, hanya
kirimkan pesan-pesan yang positif. Ingatkan mereka untuk tidak mengirimkan
kata-kata kasar, tidak sopan, sindiran, hingga kebohongan seperti hoaks, rumor,
dan gosip. Kalau ada teman mereka yang melakukan ciber bullying, minimal anak
kita tidak ikut ikutan. Sebaiknya hindari teman teman yang sering melakukan
ciber bullying. Takutnya prilaku tersebut dapat menular ke anak kita. Karena kita tidak pernah tau 100 persen sikap
anak kita saat sudah disekolah
Cegah dan
deteksi cyberbullying kepada anak
Disini bagaimana sikap orang tua dalam mencegah dan mendeteksi cyberbullying,
terutama di kalangan anak-anak, Hal penting yang harus dilakukan
adalah
1. Pantau segala kegiatan anak dalam media sosial.
Kontrol orang tua terhadap media sosial anak Perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana informasi yang diterima dan dia bagikan.
2. Ketahui apa saja akun media
sosial yang ia miliki hingga teman-temannya di dalam media tersebut.
Disini kita menggali informasi
lebih detail sampai siapa saja teman-temannya. Dengan adanya orang orang tidak
dikenal, Peluang terjadinya kejahatan kepada anak juga semakin besar.
3. Beritahukan sebaiknya tidak
berteman dengan orang-orang yang tidak dikenal Kita ketahui bahwa tidak ada
jaminan orang orang menggunakan media sosial itu adalah orang baik semua.
Banyak contoh kasus seperti pelecehan seksual malah terjadi diawali dari media sosial.
4. mengetahui segala postingan
yang ia unggah di akun pribadinya.
Jangan sampai kita sebagai orang tua ikut jadi korban cyber bulling akibat ulah anak kita. Karena sikap anak adalah cermin kepribadian orang tua.
5. Mempelajari bahasa anak muda.
Dengan kita mengetahui
istilah-istilah percakapan anak muda, kita juga dapat dengan mudah
mengidentifikasi apakah anak kita korban cyberbuling atau tidak. Jadi korban
cyberbullying?
Baca Juga : Mau Liburan Ke Labengki, Ini 6 Tipsnya
Jika anak kita sudah menjadi korban cyberbulling
yang perlu kita lakukan adalah
:
1. Jangan menanggapi pelaku
Beri tahu bahwa semua komentar
negatif yang ditujukan padanya Sebaiknya diabaikan saja. Karena kalau tetap
meladeninya, justru keadaan bisa demakin memburuk.
2. Bangun kembali kepercayaan
diri anak
Jelaskan bahwa hal ini bisa
saja terjadi pada siapa pun, tak hanya pada dia. Bukan malah kita ikut ikutan menyudutkan atau
menyalahkan si aank.
3. Raih kepercayaan anak
Kadang anak terlalu takut atau
malu untuk melapor pada kedua orangtuanya. Kita bisa pastikan kepada mereka
bahwa anda akan menjaga "kerahasiaan" informasi tentang cyberbullying yang
dialaminya.
4. Ajari anak sopan santun
Tidak ada orang tua yang mau
anaknya menjadi pelaku cyberbullying. Maka dari itu, cobalah
minta anak untuk berperilaku baik dan sopan santun di media sosial.ajarkan dia
untuk berkata dengan halus dan lembut ketika ingin memberikan komentar.
5. Aktif di acara sekolah dan
lingkungan sekitar
Dengak aktifnya kita
berpartisipasi dengan orangtua murid lainnya, kita bisa mendapatkan solusi dari
tindakan cyberbullying yang dialami anak kita
6. Kumpulkan bukti, lalu
laporkan
Sebaiknya tanyakan pada anak
bentuk bullyng yang dialaminya, ambil barang bukti dan laporkanlah ke pihak
sekolah atau pihak berwenang. Tujuannya untuk membuat jera pada pelaku, agar
pelaku tidak melakukan hal yang serupa kepada anak lainnya.
Mengobati luka mental yang diderita korban cyberbullying
Biasanya anak yang menjadi
korban cyberbulling akan mengalami luka mental atau trauma. Sebagai orang tua
kita jangan membiarkan hal ini berlarut larut. Lakukanlah tindakan seperti:
1. Dorong anak untuk
menceritakan detil bullying
Tunjukan bahwa anda peduli dan
berempati dengan kondisi yang dialami anak
2. Yakinkan anak jika itu bukan
kesalahannya
Kita harus dapat menenangkan
anak, bahwa ia tidak sendirian Kita bisa memuji
kejujuran dan keberanian anak, karena telah menceritakan apa yang telah
ia alama kepada kita.
3. Ajari anak untuk tidak membalas
bullying
Dalam masa memulihkan kondisi
anak, sampaikanlah untuk tidak mencoba membalas dendam, agar masalah benar
benar selsai. Jangan timbulkan konflik baru
Baca Juga : 5 Foto Kota Kendari Saat Pandemi Wabah Corona
4. Bicarakan dengan wali kelas
anak dan pihak sekolah anda
Mintalah perlindungan kepada
guru dan kepala sekolah, agar masa pemulihan
mental anak kita, jangan mendapat perlakuan yang menyudutkan dari siswa
lainnya.
5. Berkomunikasi dengan
pelaku anak yang menjadi pelaku bullying
Anda bisa mendekati anak pelaku
bullying,dan yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.
Dan pertemukan mereka untuk meminta maaf kepada anak kita.
6. Ajak berkomunikasi orang tua
pelaku.
Jika pelaku enggan bertemu atau
meminta maaf kepada anak kita yang sebagai korban, mintalah orang tua pelaku
untuk membicarakannya agar pelaku mau meminta maaf dan tidak melakukannya lagi